![]() |
Ilustrasi saat miss v kering | Hello Giggles |
Area kewanitaan atau Miss V menjadi bagian tubuh yang tidak boleh luput untuk dijaga dan dirawat oleh setiap wanita agar tetap bersih terjaga dan tidak berbau.
Sayangnya, proses pembersihan Miss V masih sering dilakukan secara keliru oleh tidak sedikit wanita, yang mana proses pembersihan dilakukan menggunakan Sabun biasa untuk mandi. Menurut Educator & Trainer Mundipharma Indonesia, dr. Mery Sulastri, cara demikian tidak dibenarkan dan sangat berisiko.
"Bagi para wanita, penggunaan Sabun untuk membersihkan area kewanitaan dinilai tidak tepat. Oleh karena itu, disarankan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan, untuk mencegah masalah di area kewanitaan seperti gatal-gatal, bau tidak sedap dan keputihan," jelasnya dalam launching produk Betadine Feminine Care Category di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (27/2).
Pembersihan area kewanitaan menggunakan Sabun biasa dapat membuat Miss V terkena infeksi, Iritasi, bahkan bacterial vaginosis. Menurut dr. Mery, Miss V merupakan salah satu bagian vital tubuh yang memiliki bakteri paling banyak setelah usus, sehingga area di sekitar Miss V terdapat banyak bakteri.
Meskipun Miss V dikelilingi oleh bakteri, kamu tak perlu khawatir karena bakteri tersebut tidak berbahaya bagi Miss V dan justru berperan untuk melindungi serta menjaga kesehatan kewanitaan.
Bakteri baik dalam Vagina dikenal dengan nama lactobacilli dan memiliki beberapa peran yaitu menjaga area Miss V tetap asam, memiliki Ph yang rendah yaitu kurang dari 4,5, menghasilkan bakteriosin, yang merupakan antibiotik alami yang mampu membunuh bakteri jenis lain yang masuk ke dalam Vagina.
Selain itu lactobacilli juga menghasilkan zat yang dapat menghentikan pertumbuhan bakteri lain di dalam dinding Vagina. Oleh karena itu, jika pembersihan area kewanitaan dilakukan menggunakan Sabun biasa, maka bakteri-bakteri tersebut menjadi mati dan Miss V tak punya pelindung lagi untuk mencegah infeksi akibat bakteri jahat.
Selain itu, kadar keasaman atau potential hydrogen (Ph) yang dimiliki Sabun mandi biasanya sekitar 8, alias Ph basa. Ketika Ph pada Vagina terganggu dan berubah, maka risiko untuk terjadinya infeksi cukup tinggi. Hal ini memberikan kesempatan bagi bakteri jahat untuk tinggal dan tumbuh di sekitar Miss V.
"Pembersih area kewanitaan yang direkomendasikan bukan hanya yang mengandung Ph seimbang, namun juga yang dapat menutrisi flora normal sehingga memberikan perlindungan dengan maksimal," tutup dr. Mery.
Sumber: Akurat.co