Tuesday, 17 March 2020

Polda Metro Jaya Tangkap Pembobol BCA Rp 22 Miliar

(kiri ke kanan) Dirkrimum PMJ Kombes Suyudi, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kabid Humas PMJ Kombes Yusri Yunus

 Polda Metro Jaya menangkap 11 pelaku pembobol bank yang berasal dari Tulung Selapan, Sumatera Selatan. Satu pelaku berinisial YA (24) tewas ditembak, karena melakukan perlawanan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, pembobol Bank BCA kelompok Tulung Selatan, terdiri dari tiga kelompok yaitu F, Pegik dan YA.

“Kelompok F, kelompok Pegik (27) DPO yang berhasil ditangkap dan kelompok YA. Jadi total pelaku pembobol bank BCA menjadi 11 orang,” ujar Nana di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/3/2020).

Menurut Nana, polisi bekerja atas dua laporan polisi nomor: LP/349/I/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ, 17 Januari 2020 dan LP/7819/XII/2019/PMJ/Ditreskrimum, 2 Desember 2019.

Kelompok pertama F (29), G (22) dan HB (32) modus pembobolan memanfaatkan sistem BCA yang sedang maintenance dengan cara melakukan transaksi top up ke virtual account dengan menggunakan M-banking.

“Para pelaku sudah menyiapkan transaksi dengan virtual account melakukan top up, tanpa mengurangi jumlah saldo ditabungan,” kata Nana.

Kelompok ini dijerat pasal 362 KUHP dan atau pasal 372 KUHP dan atau pasal 85 UU RI No.3 tahun 2011 tentang Transfer Dana dan atau pasal 3, 4, 5 UU RI No.8 tahun 2010 tentang TPPU.

Selanjutnya, kelompok kedua Pegik pembobol rekening kartu kredit dengan korban Ilham Bintang. Modusnya menonaktifkan sim card calon korban dengan modus mendatangi gerai provider alasan kartu mati.

“Lalu pelaku meminta untuk diterbitkan sim card baru, sehingga pelaku dapat mengakses segala informasi korban melalui nomor tersebut,” ucapnya.

Kemudian, kelompok ketiga YA, AS (25), R (25), EAT (22), SBR (21), H (56) dan seorang wanita DA (22), melakukan transaksi belanja online dengan menggunakan kartu korban. Korban YA yang tewas merupakan anak H.

Pelaku menyakinkan korbannya dengan cara menelepon, pelaku mengaku sebagai pihak bank terhadap korban. Sehingga korban memberikan kode OTP kepada pelaku. Setelah pelaku mendapatkan OTP korban, pelaku melakukan transaksi online menggunakan nomor kartu kredit tersebut.

Dari kelompok ini petugas mengamankan dua senpi jenis revolver dan tiga peluru jenis caliber. “Dari pelaku pembobolan bank ini, BCA mengalami kerugian Rp 22 miliar,” tuturnya.

Kelompok YA dikenakan pasal 30 jo pasal 46 dan atau pasal 35 jo pasal 51 UU RI No.19 tahun 2016 tentang akses sistem elektronik orang lain tanpa ijin dan atau UU RI No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.(DN)

Polisi Kembali Ringkus 1 DPO Pembobol Rekening Ilham Bintang

https: img.okeinfo.net content 2020 03 06 338 2179296 polisi-kembali-ringkus-1-dpo-pembobol-rekening-ilham-bintang-gM7Xu1ekfT.jpg
Pengungkapan kasus pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang. (Foto: Harits Tryan Akhmad/Okezone)

 Jajaran Polda Metro Jaya kembali meringkus satu tersangka pembobolan rekening wartawan senior Ilham Bintang. Pelaku diketahui berinisial P alias Pegik.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, pihaknya terus melakukan pengembangan untuk mencari pelaku yang masih buron.

Hasilnya petugas berhasil menangkap P pada awal Maret 2020. Sementara polisi masih memburu tersangka lainnya berinisial A.

"Jadi ada dua DPO. Satu orang atas nama P sudah ditangkap," kata Nana di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/3/2020).

Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membeberkan peran dari P. Tersangka mempunyai tugas mencari data milik Ilham Bintang melalui Sistem Laporan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Setelah mendapat SLIK OJK, kemudian dicocokkan dengan (data) kartu kredit melalui aplikasi, lalu diserahkan ke tersangka D," terang Yusri.

Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka P dijerat Pasal 362 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau Pasal 3, 4, 5 Undang-Undang Nompr 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Ancaman hukumannya 20 tahun penjara.

Sebelumnya jajaran Polda Metro Jaya juga menangkap delapan pelaku dalam kasus pembobolan rekening Ilham Bintang. Mereka adalah D (27), T (46), W (52), A (53), J (33), Hd (24), R (25), dan Hn (25).

BNI Kembalikan Kepercayaan Masyarakat



 Jakarta Sebagaimana yang disampaikan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto, sejauh pengamatannya selama adanya kasus pembobolan dana nasabah di BNI, mulai ada ketidakpercayaan kepada BNI dan juga perbankan.

Menanggapi masalah tersebut, Wakil Pimpinan BNI Cabang Ambon Bidang Pemasaran Bisnis, Nolly Sahumena mengatakan, memang adanya masalah tersebut tentu akan berpengaruh terhadap kapabilitas perbankan. Namun pihaknya terus berupaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Salah satu upaya mengembalikan kepercayaan itu dengan tetap meningkatkan pelayanan terhadap para nasabah secara baik.

Ia mengklaim, aktivitas transaksi perbankan di BNI sampai hari ini masih tetap berjalan sebagaimana biasanya. “Kita tetap melakukan aktivitas transaksi seperti biasa tanpa melakukan kegiatan yang membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap BNI,” kata Nolly kepada Rakyat Maluku, Kamis 21 November 2019.

Menurutnya, sampai dengan hari ini, masyarakat masih tetap mempercayakan BNI dengan melakukan berbagai transaksi, baik terkait kredit maupun transaksi lainnya. Ditambahkan, wajar kalau masyarakat terganggu dengan peristiwa di BNI

Namun pihaknya bertanggungjawab untuk melakukan upaya dalam mengembalikan kepercayaan masyarakat, terutama para nasabah BNI. Terkait dengan volume transaksi di tingkat Kantor Cabang Pembantu (KCP), dia mengatakan tetap berjalan seperti biasa. “Karena para pegawai telah melakukan berbagai pendekatan dengan menyampaikan kondisi di BNI jadi semuanya berjalan dengan baik,” jelas dia.

Upaya BNI agar Kasus Penggelapan Dana di di Ambon Tak Terulang

[Ilustrasi] Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Banda Aceh memperlihatkan uang pecahan yang dipersiapkan untuk penukaran di Banda Aceh, Senin (13/5/2019). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ama.
[Ilustrasi] Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Banda Aceh memperlihatkan uang pecahan yang dipersiapkan untuk penukaran di Banda Aceh, Senin (13/5/2019). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/ama.

 Bank Negara Indonesia (BNI) akan mengambil sejumlah langkah pencegahan agar kasus penggelapan uang Bank di Ambon tak terulang. Salah satunya dengan meminimalisir keterlibatan manusia dalam mengurus uang yang disimpan di bank baik itu kas maupun nasabah.

“Pada prinsipnya kami akan lebih dominan untuk mengurangi unsur peran manusia. Mungkin lebih banyak peran IT,” ucap Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahyu Setyawan kepada reporter Tirto, Senin (21/10/2019) saat ditemui di Plaza Indonesia.

Putrama mengatakan pada kasus Ambon, pelaku melakukan penggelapan senilai Rp58 miliar hanya dalam kurun waktu 1 bulan sebelum akhirnya tim BNI mengecek adanya keanehan dari cabang di Ambon. Belajar dari masalah ini, ia menyebutkan perlu ada pencegahan yang saat ini melalui sistem berlapis masih perlu ditingkatkan.

“Kalau udah ada sistem berlapis dan aturan main, tapi satu lini sudah kompromi susah ya. Jadi perbaikan itu mengurangi, meminimalisir keterlibatan manusia dalam proses,” ucap Putrama.

Saat ditanya mengenai keterlibatan pejabat tinggi di cabang Ambon, Putrama belum mau berkomentar. Ia hanya memastikan bahwa setiap personel yang terlibat telah dilaporkan kepada polisi dan diganti untuk menjaga operasional bank berjalan.

“Untuk personel langsung ada penggantian. Jadi untuk menjamin berlangsung aktivitas operasional di cabang, oknum yang diduga terlibat dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh pegawai lain,” ucap Putrama.

Putrama memastikan dana nasabah di cabang Ambon yang dihimpun oleh bank plat merah itu berada dalam keadaan aman terutama nominal simpanannya. Sebaliknya, penggelapan uang terjadi pada kas cabang-cabang yang disasar oleh pelaku untuk wilayah operasional Ambon.

Ia menyatakan sampai saat ini BNI masih berupaya melakukan pelacakan mengenai dana itu untuk dikembalikan. Mengenai prosesnya, ia menyatakan hal itu menjadi ranah kepolisian.

“Untuk recovery-nya tentu kami sangat berharap dari hasil pelacakan aset yang dilakukan penegak hukum itu salah satu sumber dari recovery untuk mengembalikan dana Rp58,9 miliar itu. Nanti ditelusuri,” ucap Putrama.

Monday, 9 March 2020

Takut Kelompok Bersenjata, 1. 572 Warga Dievakuasi dari Berbagai Kampung di Tembagapura

Image
Warga dievakuasi dari berbagai kampung di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua | Antara Foto

 Sebanyak 1. 572 orang saat ini dievakuasi dari berbagai kampung di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sejak aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata.

Ribuan warga itu dievakuasi ke Timika -- Ibu Kota Kabupaten Mimika -- sejak Jumat (6/3/2020) dan kemungkinan makin jumlahnya akan bertambah.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw usai bertemu pengungsi asal Tembagapura di Timika menegaskan aparat keamanan akan bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan masyarakat.

"Kami akan tindak tegas KKB yang seringkali mengganggu ketenangan dan kenyamanan masyarakat, " katanya.

Hingga saat ini ribuan warga dari berbagai kampung di Tembagapura yang mengungsi di Timika akan tinggal di rumah sanak keluarga mereka

"Kami minta izin dan doa dari masyarakat semua karena anggota akan menghadapi kelompok tersebut. Karena itulah kami selaku aparat keamanan akan menangani KKB agar tidak menganggu masyarakat," katanya.

Aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas yang terukur karena kelompok itu menggunakan senjata api, demikian Paulus Waterpauw. 

Sumber: Akurat.co

Usai Gempa, Lebih 167 Ribu Rumah Warga NTB Sudah Selesai Dibangun

Image
Seorang laki-laki melihat rumahnya yang sebagian temboknya roboh pascagempa bumi di Dusun Lendang Bajur, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8/2018). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan laporan sementara jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter sampai dengan pukul 03.20 Wita Senin 6 Agustus 2018 sebanyak 82 orang. | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

 Lebih dari 167 ribu rumah telah selesai dibangun bagi warga Nusa Tenggara Barat  yang terdampak Gempa dua tahun lalu. Sekitar lebih 41 ribu masih dalam proses pengerjaan sampai dengan Minggu (8/3/2020).

BPBD Provinsi NTB mencatat 167.873 unit rumah telah selesai dibangun, dengan rincian rumah yang dulunya rusak berat  52.854 unit, rusak sedang 26.143 dan rusak ringan  88.876; sedangkan rumah dalam pengerjaan berjumlah 41.390 unit dengan rincian rumah yang dulunya RB 19.902 unit, RS 5.435, dan RR 16.053.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan proses pengerjaan rumah melalui mekanisme kelompok masyarakat yang dibantu tenaga fasilitator. Pokmas mencapai 11.502 kelompok, sedangkan tenaga fasilitator mencapai 2.330 personel, yang terdiri dari TNI, Polri, dan sipil.

Pembangunan rumah ini memakai beberapa teknik yang berbeda, seperti rumah instan struktur baja, rumah instan sederhana sehat, rumah instan konvensional atau rumah instan kayu.

Proses rehabilitasi dan rekonstruksi Lombok dan sekitar dilakukan pascagempa NTB dengan magnitudo 7,0. Gempa yang terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu ini mengakibatkan lebih ratusan ribu rumah rusak. Total korban jiwa meninggal mencapai 564 jiwa dan luka-luka 1.886.

Rehab-rekon Sulteng

Proses rehab-rekon juga sedang berlangsung di Provinsi Sulawesi Tengah hingga sekarang. Sampai dengan Minggu kemarin, kemajuan pembangunan rumah yang telah selesai mencapai 2.506 unit atau sekitar 55,42%. Pembangunan rumah ini tersebar di Kota Palu sejumlah 943 unit, Kabupaten Sigi 924, Donggala 214 dan Parigi Moutong 425.

Sementara itu, total target pembangunan rumah mencapai 4.522, dengan rincian Palu 1.594, Sigi 1.602, Donggala 899 dan Parigi Moutong 427. Distribusi pembangunan rumah ini dilakukan di kawasan rumah warga sebelumnya (insitu) dan juga kawasan relokasi. Total biaya yang diberikan untuk pembangunan target rumah tersebut mencapai Rp235,5 miliar.

Proses rehab-rekon rumah dilakukan dengan beberapa jenis atau tipe rumah seperti di NTB. Pascagempa Sulteng, warga ada yang membangun rumah dengan tipe risha, riko, rika dan risma. Sebagian besar warga memiliki rumahnya dibangun kembali dengan jenis riko 3.659 unit, risha 694, rika 127 dan risma 42.

Pembangunan rumah insitu dan relokasi di Kota Palu dikerjakan melalui sinergi multipihak. Di bawah koordinasi pemerintah daerah setempat, beberapa lembaga, seperti Budha Tzu-Chi, AHA Centre, Arkom maupun pemerintah daerah tetangga, seperti Pemerintah Kota Surabaya menyumbang dalam proses rehab-rekon ini.

Pemulihan ini dilakukan setelah Gempa berkekuatan 7,4 mengguncang Provinsi Sulawesi Tengah. Gempa waktu itu, 28 September 2018, pukul 18.02 wita, tidak hanya memicu terjadinya goncangan tetapi tsunami dan likuefaksi di beberapa titik, seperti Petobo, Balaroa dan Jono Oge. Data BNPB per 5 Februari 2019 mencatat korban meninggal mencapai 4.340 jiwa dan luka-luka 4.438.

Total dampak kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 2,89 trilyun dan kerusakan Rp15,58 triliun.

Sumber: Akurat.co

Panitia Tinjau Ulang Formula E di Jakarta

Image
Balap mobil Formula E akan diadakan di Jakarta 2020 mendatang | Motosports.com

 Panitia penyelenggara (panpel) bakal meninjau ulang rencana perhelatan Formula E di Jakarta yang dijadwalkan digelar pada 6 Juni 2020 karena harus memantau perkembangan terkini terkait penyebaran wabah virus Corona di Indonesia.

Tepat tiga bulan menjelang ajang Formula E itu digelar, panpel pun mulai berkomunikasi secara intens dengan para pemangku kepentingan terkait virus Corona. Hal itu dilakukan demi keselamatan bersama sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terkait penyelenggaraannya.

"Kami sangat memperhatikan kondisi ini sehingga menjadi pertimbangan-pertimbangan penting terhadap Jakarta E-Prix," kata Director of Communication and Sustainability, OC Formula E Jakarta, Felicia dalam keterangan resminya, Minggu (8/3/2020).

Felicia menambahkan bahwa panitia juga bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta untuk memantau situasi perkembangan virus Covid-19 yang kini telah masuk ke Indonesia.

"Di dalam negeri, kami memonitor dengan seksama semua kebijakan pemerintah. Selain itu, komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprov DKI kami tingkatkan hingga level tertinggi."

Selain itu, panitia juga mengapresiasi semua masukan dari berbagai pihak yang peduli dan khawatir terkait potensi penyebaran virus Corona selama ajang Formula E digelar, termasuk mereka yang meminta Jakarta E-Prix untuk ditunda.

Masukan tersebut, menurut dia, akan menjadi bahan pertimbangan bagi panitia untuk mengambil keputusan yang terbaik soal penyelenggaran ajang balap mobil listrik itu.

"Kepedulian masyarakat luas dan stakeholders yang disampaikan kepada kami dalam bentuk masukan-masukan melalui berbagai medium komunikasi menjadi pertimbangan kami yang terus dikomunikasikan dengan FEO (Formula E Operations) untuk mengambil langkah terbaik," kata Felicia.

Wabah virus Corona sebelumnya telah lebih dulu memaksa pergelaran Formula E di China yang dijadwalkan digelar pada 21 Maret dan Rome E-Prix, Italia pada 4 April harus dibatalkan.

Panpel Formula E Jakarta juga sepatutnya waspada dengan potensi penyebaran Covid-19 yang semakin besar, terlebih kasus positif virus Corona di Indonesia juga kian bertambah.

Hingga Minggu (8/3) sore, kasus virus Corona bertambah dua orang menjadi enam kasus, demikian disampaikan juru bicara, Yurianto, di Kantor Istana Presiden, Jakarta.

Sementara, jumlah orang yang diduga terinfeksi atau suspect virus Corona per Minggu (8/3) siang bertambah 12 menjadi 23 orang.

Sumber: Akurat.co