Tuesday, 8 October 2019

Tidur Kurang Dari 6 Jam Akan Membahayakan Pasien Diabetes dan Hipertensi

Image
Diabetes dapat dikendalikan dengan mengonsumsi makanan berkadar gula rendah | Wisebread

 Jakarta - Penting diketahui, baru-baru ini, sebuah studi dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa tidur dapat memainkan peran penting bagi orang dengan kondisi kesehatan dua penyakit ini.

Studi ini menganalisis data pada lebih dari 1.600 orang dewasa berusia 20 hingga 74 tahun. Para peneliti membagi menjadi dua kelompok berdasarkan kondisi peserta. Para peneliti memantau kualitas dan lama tidur para peserta di laboratorium dan melacak penyebab kematiannya.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa tidur kurang dari enam jam membuat peserta dengan hipertensi atau diabetes tipe dua, mengalami dua kali lebih mungkin meninggal dunia, karena penyakit stroke hingga jantung.

"Studi kami menunjukkan bahwa memiliki tidur jam normal dapat melindungi beberapa orang dengan kondisi dan risiko kesehatan hipertensi dan diabetes tipe dua," kata pemimpin penulis Julio Fernandez-Mendoza, Ph.D., dari Pennsylvania State College of Medicine di Hershey.

Penelitian ini menambah bukti bahwa tidur memainkan peran penting dalam pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan, penulis penelitian mengakui bahwa analisis mereka saat ini memiliki beberapa keterbatasan.

Tapi, para peneliti mengingatkan, karena data ini berasal dari pengamatan laboratorium, kemungkinan pola tidur para peserta berbeda dari biasanya, dikarenakan mereka berada di lingkungan yang tidak dikenal.

Thursday, 3 October 2019

Agus Mulyana Berpindah Jabatan Menjadi PLT Dirut Bank BJB


Image result for agus mulyana

 JAKARTA - Dalam RUPSLB, pemegang saham juga menyetujui perubahan pengurus Perseroan yaitu memberhentikan dengan hormat Ahmad Irfan selaku Direktur Utama Bank BJB terhitung sejak ditutupnya Rapat dan Pemberhentian Agus Gunawan selaku Direktur Komersial dan UMKM Bank BJB yang wafat pada tanggal 9 November 2018 yang kemudian digantikan oleh Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank BJB.

Agus Mulyana selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) kali ini ditunjuk menjadi pelaksana tugas (plt) Direktur Utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Agus Mulyana kali ini mengisi kekosongan dimana sebelumnya, posisi tersebut diisi oleh Ahmad Irfan.

“Dirut baru hasil fit and proper test akan dilantik Maret (2019) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Tetapi sesuai ketentuan OJK, posisi dirut tidak boleh kosong. Jadi ada rangkap jabatan oleh direktur kepatugan sebagai plt dirut,” ucap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (11/12).

Suartini selaku Direktur Konsumer dan Ritel Bank BJB akan rangkap melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direktur Komersial dan UMKM perseroan. Adapun pengurus lainnya tidak mengalami perubahan yaitu Nia Kania sebagai Direktur Keuangan dan Fermiyanti sebagai Direktur Operasional serta Muhadi sebagai Komisaris Bank BJB dan Yayat Sutaryat sebagai Komisaris Independen Perseroan.

“Mendapat mandat RUPS merangkap sebagai dirut. Hal biasa dalam organisasi. Saya akan terus menjalankan program-program yang sudah dibangun oleh Pak Ahmad Irfan, dan akan memerbaiki jika ada kekurangan,” tukas Agus Mulyana.

Sumber:http://infobanknews.com/

Wednesday, 2 October 2019

Pola Yang Dipakai Bank BJB Dinilai Sangat Baik, dan Mendapatkan Penghargaan

Direktur Kepatuhan bank bjb Agus Mulyana memegang penghargaan TOP GRC 2019. (Istimewa)

 Jakarta - Peran manajemen risiko yang lebih banyak berada di balik layar ini tak banyak terlihat. Namun demikian, fungsinya terlampau besar untuk disepelekan. Bak menggali untuk menutup lubang, tanpa risiko yang terkelola dengan baik, penetrasi usaha yang dilakukan tak akan menjadi apa-apa.

bank bjb menyadari betul pola yang mereka pakai sangat signifikansi yang dimainkan pengelolaan risiko usaha ini. Fungsinya yakni untuk membangun dasar analisus yang kuat sehingga berbagai langkah pengambilan keputusan usaha yang dijalankan perbankan bisa terhindar dari risiko merugikan bahkan mendorong ekspansi keuntungan pada level optimal. Pola manajemen risiko yang diterapkan bank bjb selama ini terbukti berhasil memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan. 

manajemen risiko yang diterapkan bank bjb selama ini terbukti berhasil memberi rasa aman sekaligus menunjang pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut bisa dilihat dari kualitas kredit bank bjb yang berhasil dijaga dengan baik. 

Pada catatan perseroan pada Semester I 2019 rasio Non Performing Loan (NPL) bank bjb terjaga di level 1,7% atau lebih baik dibanding rasio NPL industri perbankan per Mei 2019 yang sebesar 2,61%. 

Sementara itu, rasio Net Interest Margin (NIM) bank bjb berada pada level 5,7% atau berada di atas rata-rata rasio NIM industri perbankan yang mencapai 4,9%. 

Sedangkan dari segi kinerja, tercatat total aset bank bjb berhasil tumbuh 6,4% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp120,7 triliun. Pertumbuhan aset ini didukung oleh penghimpunan DPK sebesar Rp95,1 triliun atau tumbuh sekitar 7% yoy.

Bank bjb mendapatkan penghargaan TOP GRC 2019 #4 Stars. Bank bjb dinilai telah menerapkan manajemen risiko dan kepatuhan sangat baik. Penghargaan ini dinilai dari tiga aspek utama, yakni sistem, infrastruktur, dan implementasi tata kelola perusahaan.

berada di tingkat yang sangat baik sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis perusahaan yang berkelanjutan. Direktur Kepatuhan bank bjb Agus Mulyana juga didapuk sebagai The Most Committed GRC Leader 2019 dalam ajang ini.

Agus Mulyana selaku Dirut Bank BJB,  ikut senang dan mengucapkan banyak terima kasih kepada karyawan yang sudah bekerja di bank bjb dan konsumen yang telah mempercayai kami sebagai moda transaksi digital.